Berita HR terbaru Untuk Penyedia Kerja

Motivasi Kerja: Lebih Efekif Reward atau Punishment?2 min read

Mei 19, 2021 2 min read

author:

Motivasi Kerja: Lebih Efekif Reward atau Punishment?2 min read

Reading Time: 2 minutes

Perusahaan atau tempat kerja adalah tempat kolektif berkumpulnya berbagai macam individu dengan jenis kepribadian yang berbeda. Beberapa karyawan pada perusahaan, berkinerja lebih baik karena memiliki motivasi kerja yaitu reward yang perusahaan berikan. Sedangkan, beberapa karyawan yang lain bisa saja termotivasi untuk bekerja lebih baik karena takut akan hukuman.

Pada perusahaan, seorang pemimpin tentu ingin karyawannya mengerjakan segala sesuatu dengan baik atau secara optimal. Terkadang pemimpin menjadi bingung, apakah harus menghukum atau memberi penghargaan kepada karyawannya pada waktu-waktu tertentu. Menghargai kinerja yang baik dan memberi hukuman pada perilaku yang bermasalah adalah syarat dasar motivasi di perusahaan mana pun. Seiring dengan berjalannya waktu, beberapa perusahaan menemukan bahwa reward atau penghargaan seringkali memperkuat perilaku positif dan memotivasi karyawan. Sedangkan, punishment atau hukuman untuk sementara memang memotivasi karyawan, tetapi seiring berjalan waktu menyebabkan moral menjadi lebih rendah dan produktivitas yang lebih sedikit dalam jangka panjang.

Rewards

Jika pujian itu gratis, maka reward atau penghargaan bisa berwujud dalam bentuk materi. Jika tidak ada sistem yang mengaturnya, pada realisasinya dapat membuat iri hati sesama karyawan yang justru menurunkan motivasi kerja. Memberikan penghargaan kepada karyawan dengan promosi jabatan, dan umpan balik positif adalah cara yang efektif untuk memotivasi mereka.

Ketika karyawan mendapatkan reward, mereka tidak akan bertanya-tanya lagi apa yang harus mereka lakukan lain kali. Ini berarti bahwa karyawan dapat mengulangi atau melakukan hal yang sama lagi dan lagi. Namun, terkadang reward juga membatasi kemampuan karyawan untuk berpikir dengan cara yang kreatif dan mencari solusi yang lebih baik dari suatu permasalahan. Karyawan jadi seringkali untuk bermain di zona aman.

Punishments

Hukuman di tempat kerja dapat berupa teguran lisan atau tertulis, mengomeli karyawan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan, pemotongan gaji, dan penurunan pangkat. Hukuman dapat menjadi demotivasi atau penyiksaan mental bagi karyawan juga. Tidak peduli seberapa keras mereka bekerja, mereka mungkin akan kehilangan antusiasme untuk bekerja.

Jika hukuman diterapkan sebelum semua fakta diperhitungkan, maka karyawan akan mengembangkan rasa pemberontakan dalam menghadapi hukuman daripada melihatnya sebagai sebuah pelajaran untuk menjadi lebih baik. Namun, terkadang hukuman juga tidak terlalu buruk. Terkadang, membuat kesalahan juga bisa menjadi bagian yang baik dalam proses pembelajaran. Jika Anda memiliki pimpinan yang baik, dia mungkin akan mengajarkan atau menjelaskan untuk tidak membuat kesalahan yang sama lagi. Semua ini bukan perihal menang atau kalah, tetapi juga belajar untuk menyikapi sesuatu.

Kesimpulan

Di setiap tempat kerja mungkin akan terjadi beberapa perilaku yang cukup sulit untuk kita menerimanya. Beberapa contohnya bisa saja kegagalan pada keselamatan kerja, pelecehan seksual, atau perilaku kasar yang tidak dapat diterima. Dalam kasus semacam ini, kita tidak dapat memiliki tempat kerja tanpa adanya ancaman terhadap hukuman.

Reward serta punishment keduanya akan menjadi tidak berguna jika diberikan pada waktu yang tidak tepat, serta akan baik jika diberikan pada waktu yang tepat. Tentunya tergantung pada jenis reward atau punishment tersebut. Untuk karyawan atau pimpinan, Anda harus dapat menganalisa situasi secara kritis dan memutuskan segala sesuatu secara bijak.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *